Minggu, 03 Juni 2012

Kesetanan Mie Setan

Hi again, everyone. Kali ini aku akan cerita pengalamanku makan mie setan. \( ^ ^ )/ 
Ohoho, jangan berpikir jadwalku longgar banget terus aku sering jalan-jalan ya, rencana ke mie setan ini aja merupakan rencana dadakan dan menjadi wujud pelarian setelah 7 jam berada di SC dan berkutat dengan Code Igniter yang sukses bikin pengen jedotin kepala ke layar laptop. 
Personel icip-icip mie setan kali ini terdiri dari aku, Ana, Mbak Yuris, Arum, Teguh, Gopi, dan Rangga. Tadinya Zul mau ikut tapi batal. Andre juga sempat merengek-rengek minta ikut tapi entah kenapa nggak jadi. Akhirnya tinggal kami bertujuh deh. ( -__- )> 
Kami berangkat jam 15.30—30 menit lebih awal dari jam buka, untuk mengantisipasi antrean yang panjang. Sebelum berangkat, kami shalat ashar dulu di mushala Poltek. Belum-belum suasana heboh karena Rangga bersikeras pinjem mukenah karena dia cuman pake celana selutut. ( -___- ) 
Setelah shalat ashar, kami bukannya langsung berangkat malah mengadakan sesi poto-poto dulu demi mengabadikan wajah cerah ceria sebelum berganti ekspresi wajah suram karena mules. Sesi poto-poto kembali heboh dengan atraksi silat dadakan Gopi yang entah  kenapa mendadak menendang Rangga dan sukses tertangkap kamera. ( -____- )

semacam formasi pemeran sinetron, 
ki-ka : (cowok) Rangga, Gopi, Teguh, (cewek) Arum, Ana, aku


pose Rangga macho abis.. :p


atraksi silat dadakan ala Gopi 
yang secara tidak sengaja mengekspos sandal kuning-birunya yang eksotis ( .__. )

Kami akhirnya benar-benar berangkat ke kedai mie setan yang terletak di Jalan Bromo setelah sesi heboh selesai. 
*** 
Kedai mie setan ini cozy banget karena tempatnya merupakan rumah yang kemudian disulap jadi kedai makan. Disini disediakan tempat duduk di luar dan di dalam. 
Tempat duduk di bagian dalam kedai memang nyaman, tapi sayangnya sedikit terkesan sempit dan panas. Seangkan tempat duduk di bagian luar kedai lebih asoy karena adanya angin sepoi-sepoi dan nuansa asik karena berada di ruang terbuka. 
Sayangnya, tempat duduk luar jadi pilihan yang paling tidak disarankan ketika hujan dadakan karena bakal mengubah mie setan yang keringan mendadak jadi berkuah—alias bikin kamu basah kuyup karena di tempat duduk luar ini nggak ada teduhannya. ( .__. )> 
Oiya, tempat duduk ini nantinya ditunjukin sama waiter setelah kita memesan di kasir dan nantinya sama waiter kita bakal dicariin tempat yang kiranya kosong, nyaman, dan tentunya sesuai sama jumlah pemesan. Asik banget kan ? Pelanggan nggak usah repot-repot muter-muter seantero kedai untuk mencari tempat duduk. Tinggal tunggu waiter panggil-panggil nama dan segera ngikutin mereka ke tempat duduk. ( ^ ^ )g 
*** 
Setelah proses diskusi yang lagi-lagi heboh, kami akhirnya menentukan pesanan masing-masing. Teguh dan Arum yang nggak begitu kuat makan makanan pedas, memesan mie setan level 1 yang jumlah cabenya 15. Aku dan Mbak Yuris yang lebih tahan, memesan level 2 yang jumlah cabenya 24. Rangga dan Gopi yang maniak sama makanan pedas, memesan mie setan level 3 yang jumlah cabenya lebih dari 30 biji. Meski beda level, harga mie setan semuanya dipukul rata seharga 8 ribu rupiah. Asoy banget nggak tuh ? Pas banget buat kantong mahasiswa. :) 



Oiya, Ana nggak pesen mie, dia pesen dim sum. Untuk dim sum, kisaran harganya cuman 8-10 ribu dengan isi 3-5 biji dim sum. Yah, agak nyedot kantong sih tapi bisa disiasati dengan patungan rame-rame. :p 
Kami—kecuali Arum dan Ana, nggak pesen minum karena udah bawa aqua gede satu botol dan dua botol lain bervolume 1,5 liter air. Arum pesen es genderuwo*yang bentuknya ternyata nggak seserem namanya, seharga 9 ribu, dan Ana pesen es tuyul, pas sama porsi mininya yang setara satu sloki penuh, seharga 5 ribu. ( .__. )> 
Setelah selesai pesan, kami dianterin mas waiter yang sedari tadi heboh panggil-panggil namaku, yang jadi tumbal dan terpaksa dicantumin di daftar pesanan sebagai penanggungjawab. Sumpah, masnya jayus banget becandanya, 

Icha ? Bukan yang di dinding kan ?” katanya sambil ketawa-ketawa nggak jelas, sementara aku nyengir jelek. Plis deh. ( -__- )” 

Kami kemudian dianterin ke tempat duduk yang cukup buat 8 orang dan berada di pojok luar. Sembari nunggu pesanan kami poto-poto lagi. Sesi poto-poto kali ini lebih heboh karena banyolan Arum dan Rangga. Teguh juga sempet-sempetnya pinjem minuman Ana, cuman buat properti poto, biar gaya gitu. :p 


tentang foto ini, Arum : 'Kok aku malah kelihatan kayak ibumu, Gop ?!'  ( .__. )"

Ana bersama dimsumnya, dan Rangga dengan.. es genderuwo milik Arum ( -__- )

Teguh dan Rangga dengan minuman 'pinjaman' :p


Nggak lama kemudian pesanan datang. Whoa, takjub banget lihat mie dengan sambel menggunung begitu. Udah nelen ludah saking lapar dan takutnya. Anak-anak langsung hap aja, sedangkan aku berdoa dulu, semoga nggak diare setelah makan ini. 
Mamah, maapkan anakmu yang nakal ini. Udah dilarang makan pedes tapi nekat. Bismillah.. ( > w < ) 


ini nih wujud mie setannya (nyomot dari Google karena ga sempet ambil foto sendiri)

*** 
Sukses kesetanan, benar-benar dua kata yang tepat diungkapkan setelah melahap mie setan. Heboh. Bukan hanya pedes mie setannya, tapi cara makan kami yang sedikit kalap kayak orang barbar. Berapa kali minuman Arum digilir dari tangan ketangan, berapa kali pula aqua gede jadi rebutan, nggak luput tisu dua boks habis jadi bahan tarik-tarikan. 
Muka kami merah semua dan mata kami berair kayak orang habis nangis. Gopi langsung meringkuk karena perutnya panas, Teguh makin mesra dengan aqua botolnya. Hanya aku, Mbak Yuris, Arum, dan tentunya Ana yang makan dim sum tanpa masalah yang terlihat kalem. 
Rangga ? Jangan tanya. Ekpresinya sukses bikin kami ngakak keras-keras. Ekpresinya persis orang linglung, seakan separoh nyawanya habis tertelan bersama mie setan. Kemudian dia memandang kami satu persatu dengan tatapan kosong. Wajahnya merah banget, matanya berair, ingusnya kemana-mana, bibirnya bengkak pula ! Astaga.. 
Kayaknya masnya salah kasih nih, ini level 5 bukan 3..” celetuknya kemudian masih dengan ekpresi yang sama. Sontak kami lihat piring Rangga yang kini isinya cuman lautan sambel. Kami mengangguk-angguk paham. Sepertinya Rangga tidak sengaja makan mie dengan level yang salah, karena jumlah sambel Rangga jauh lebih banyak daripada Gopi, padahal sama-sama pesen level 3. ( .__. ) 
Aku bingung antara pengen ketawa dan kasihan lihat ekpresi Rangga yang benar-benar memprihatinkan karena kepedesan. Kami kemudian akhirnya memesankan es jeruk buat Rangga biar nyawanya utuh kembali. 
( -___- )” 


Rangga setelah nekat melahap level 5, perhatikan piringnya !

Setelah memesan es jeruk, kami bubar jalan. Aku nggak langsung pulang, tapi maen ke kos Ana dulu setelah nemenin dia beli brownies Amanda. Aku sempet update twitter juga, dan menemukan tweet Rangga yang dengan bangganya bilang dia udah makan mie setan level 5 dengan selamat. Hahaha.. :D 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Blogger Candy