Hi again, everyone. Kali ini aku akan cerita pengalamanku makan
mie setan. \( ^ ^ )/
Ohoho, jangan berpikir jadwalku longgar banget terus aku sering
jalan-jalan ya, rencana ke mie setan ini aja merupakan rencana dadakan dan
menjadi wujud pelarian setelah 7 jam berada di SC dan berkutat dengan Code
Igniter yang sukses bikin pengen jedotin kepala ke layar laptop.
Personel icip-icip mie setan kali ini terdiri dari aku, Ana, Mbak
Yuris, Arum, Teguh, Gopi, dan Rangga. Tadinya Zul mau ikut tapi batal. Andre
juga sempat merengek-rengek minta ikut tapi entah kenapa nggak jadi. Akhirnya
tinggal kami bertujuh deh. ( -__- )>
Kami berangkat jam 15.30—30 menit lebih awal dari jam buka, untuk
mengantisipasi antrean yang panjang. Sebelum berangkat, kami shalat ashar dulu
di mushala Poltek. Belum-belum suasana heboh karena Rangga bersikeras pinjem
mukenah karena dia cuman pake celana selutut. ( -___- )
Setelah shalat ashar, kami bukannya langsung berangkat malah
mengadakan sesi poto-poto dulu demi mengabadikan wajah cerah ceria sebelum
berganti ekspresi wajah suram karena mules. Sesi poto-poto kembali heboh dengan
atraksi silat dadakan Gopi yang entah kenapa mendadak menendang Rangga dan sukses tertangkap kamera. ( -____- )
semacam formasi pemeran sinetron,
ki-ka : (cowok) Rangga, Gopi, Teguh, (cewek) Arum, Ana, aku
pose Rangga macho abis.. :p
atraksi silat dadakan ala Gopi
yang secara tidak sengaja mengekspos sandal kuning-birunya yang eksotis ( .__. )
Kami akhirnya benar-benar berangkat ke kedai mie setan yang
terletak di Jalan Bromo setelah sesi heboh selesai.
***
Kedai mie setan ini cozy banget karena tempatnya merupakan rumah
yang kemudian disulap jadi kedai makan. Disini disediakan tempat duduk di luar
dan di dalam.
Tempat duduk di bagian dalam kedai memang nyaman, tapi sayangnya
sedikit terkesan sempit dan panas. Seangkan tempat duduk di bagian luar kedai
lebih asoy karena adanya angin sepoi-sepoi dan nuansa asik karena berada di
ruang terbuka.
Sayangnya, tempat duduk luar jadi pilihan yang paling tidak
disarankan ketika hujan dadakan karena bakal mengubah mie setan yang keringan
mendadak jadi berkuah—alias bikin kamu basah kuyup karena di tempat duduk luar
ini nggak ada teduhannya. ( .__. )>
Oiya, tempat duduk ini nantinya ditunjukin sama waiter setelah
kita memesan di kasir dan nantinya sama waiter kita bakal dicariin tempat yang
kiranya kosong, nyaman, dan tentunya sesuai sama jumlah pemesan. Asik banget
kan ? Pelanggan nggak usah repot-repot muter-muter seantero kedai untuk mencari
tempat duduk. Tinggal tunggu waiter panggil-panggil nama dan segera ngikutin
mereka ke tempat duduk. ( ^ ^ )g
***
Setelah proses diskusi yang lagi-lagi heboh, kami akhirnya
menentukan pesanan masing-masing. Teguh dan Arum yang nggak begitu kuat makan
makanan pedas, memesan mie setan level 1 yang jumlah cabenya 15. Aku dan Mbak
Yuris yang lebih tahan, memesan level 2 yang jumlah cabenya 24. Rangga dan Gopi
yang maniak sama makanan pedas, memesan mie setan level 3 yang jumlah cabenya
lebih dari 30 biji. Meski beda level, harga mie setan semuanya dipukul rata
seharga 8 ribu rupiah. Asoy banget nggak tuh ? Pas banget buat kantong
mahasiswa. :)
Oiya, Ana nggak pesen mie, dia pesen dim sum. Untuk dim sum,
kisaran harganya cuman 8-10 ribu dengan isi 3-5 biji dim sum. Yah, agak nyedot
kantong sih tapi bisa disiasati dengan patungan rame-rame. :p
Kami—kecuali Arum dan Ana, nggak pesen minum karena udah bawa aqua
gede satu botol dan dua botol lain bervolume 1,5 liter air. Arum pesen es
genderuwo*yang bentuknya ternyata nggak seserem namanya, seharga 9 ribu, dan
Ana pesen es tuyul, pas sama porsi mininya yang setara satu sloki penuh,
seharga 5 ribu. ( .__. )>
Setelah selesai pesan, kami dianterin mas waiter yang sedari tadi
heboh panggil-panggil namaku, yang jadi tumbal dan terpaksa dicantumin di
daftar pesanan sebagai penanggungjawab. Sumpah, masnya jayus banget becandanya,
“Icha ? Bukan yang di dinding kan ?” katanya sambil ketawa-ketawa
nggak jelas, sementara aku nyengir jelek. Plis deh. ( -__- )”
Kami kemudian dianterin ke tempat duduk yang cukup buat 8 orang
dan berada di pojok luar. Sembari nunggu pesanan kami poto-poto lagi. Sesi
poto-poto kali ini lebih heboh karena banyolan Arum dan Rangga. Teguh juga
sempet-sempetnya pinjem minuman Ana, cuman buat properti poto, biar gaya gitu.
:p
tentang foto ini, Arum : 'Kok aku malah kelihatan kayak ibumu, Gop ?!' ( .__. )"
Ana bersama dimsumnya, dan Rangga dengan.. es genderuwo milik Arum ( -__- )
Teguh dan Rangga dengan minuman 'pinjaman' :p
Nggak lama kemudian pesanan datang. Whoa, takjub banget lihat mie
dengan sambel menggunung begitu. Udah nelen ludah saking lapar dan takutnya.
Anak-anak langsung hap aja, sedangkan aku berdoa dulu, semoga nggak diare
setelah makan ini.
Mamah, maapkan anakmu yang nakal ini. Udah dilarang makan pedes
tapi nekat. Bismillah.. ( > w < )
ini nih wujud mie setannya (nyomot dari Google karena ga sempet ambil foto sendiri)
***
Sukses kesetanan, benar-benar dua kata yang tepat diungkapkan
setelah melahap mie setan. Heboh. Bukan hanya pedes mie setannya, tapi cara
makan kami yang sedikit kalap kayak orang barbar. Berapa kali minuman Arum
digilir dari tangan ketangan, berapa kali pula aqua gede jadi rebutan, nggak
luput tisu dua boks habis jadi bahan tarik-tarikan.
Muka kami merah semua dan mata kami berair kayak orang habis
nangis. Gopi langsung meringkuk karena perutnya panas, Teguh makin mesra dengan
aqua botolnya. Hanya aku, Mbak Yuris, Arum, dan tentunya Ana yang makan dim sum
tanpa masalah yang terlihat kalem.
Rangga ? Jangan tanya. Ekpresinya sukses bikin kami ngakak
keras-keras. Ekpresinya persis orang linglung, seakan separoh nyawanya habis
tertelan bersama mie setan. Kemudian dia memandang kami satu persatu dengan
tatapan kosong. Wajahnya merah banget, matanya berair, ingusnya kemana-mana,
bibirnya bengkak pula ! Astaga..
“Kayaknya masnya salah kasih nih, ini level 5 bukan 3..”
celetuknya kemudian masih dengan ekpresi yang sama. Sontak kami lihat piring
Rangga yang kini isinya cuman lautan sambel. Kami mengangguk-angguk paham.
Sepertinya Rangga tidak sengaja makan mie dengan level yang salah, karena
jumlah sambel Rangga jauh lebih banyak daripada Gopi, padahal sama-sama pesen
level 3. ( .__. )
Aku bingung antara pengen ketawa dan kasihan lihat ekpresi Rangga
yang benar-benar memprihatinkan karena kepedesan. Kami kemudian akhirnya
memesankan es jeruk buat Rangga biar nyawanya utuh kembali.
( -___- )”
Rangga setelah nekat melahap level 5, perhatikan piringnya !
Setelah memesan es jeruk, kami bubar jalan. Aku nggak langsung
pulang, tapi maen ke kos Ana dulu setelah nemenin dia beli brownies Amanda. Aku
sempet update twitter juga, dan menemukan tweet Rangga yang dengan bangganya
bilang dia udah makan mie setan level 5 dengan selamat. Hahaha.. :D